Jumat, 03 Juni 2011

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Menyilangkan Lengan Mampu Untuk Kurangi Rasa Sakit

Posted: 03 Jun 2011 02:51 AM PDT

Dari penelitian terbaru, terungkap bahwa menyilangkan lengan dapat mengurangi rasa sakit. Studi yang dilakukan oleh peneliti asal University College London itu dipublikasikan di jurnal Pain.

Peneliti menyebutkan, menyilangkan lengan bisa membingungkan otak dan menimbulkan konflik informasi antara dua peta di otak. Satu otak untuk tubuh orang yang bersangkutan, dan satu peta lagi untuk memantau ruang eksternal. Konflik informasi itu mengakibatkan turunnya sensasi sakit.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/30/112290_menyilangkan-lengan-dapat-mengurangi-rasa-sakit_300_225.jpg

Pada uji coba, sinar laser ditembakkan selama 4 milidetik ke tangan delapan orang sukarelawan. Mereka ditembaki dengan laser sebanyak dua kali. Sekali saat lengan mereka berada di sisi dan satu lagi saat lengan disilangkan.

Partisipan kemudian diminta untuk memberikan nilai intensitas rasa sakit pada dua situasi tersebut dan EEG (electroencephalography) digunakan untuk mengukur respons elektrikal otak mereka.

Ternyata, dari hasil penelitian, terbukti bahwa baik dari persepsi rasa sakit ataupun dari aktivitas EEG, rasa sakit memang berkurang saat lengan disilangkan.

"Kemungkinan, saat merasa sakit, kita tidak hanya menggosok bagian yang sakit agar terasa lebih baik, tetapi perlu juga menyilangkan lengan kita," kata Giandomenico Iannetti, peneliti dari Department of Physiology, Pharmacology and Neuroscience, University College London, seperti dikutip dari Xinhua.

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Unik, Tumbuhan Ini Menanam Dirinya Sendiri

Posted: 03 Jun 2011 01:10 AM PDT

Para peneliti dari University of California, Berkeley, menemukan fakta adanya benih tumbuhan yang bisa menanam dirinya sendiri. Adalah tumbuhan bernama Erodium cicutarium, yang memiliki keunikan ini.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/31/112292_benih-tumbuhan-erodium-cicutarium_300_225.JPG


Erodium cicutarium adalah tumbuhan berbunga yang termasuk dalam family Geranium. Tanaman ini biasanya tumbuh di iklim hangat.

Benih tumbuhan yang juga dikenal dengan sebutan Redstem filaree ini mengubur diri dengan cara memutar. Berputar seperti bor, Redstem filaree bergerak ke bawah untuk menempatkan dirinya di tanah.

Keunikan ini pertama kali dipublikasikan dalam Journal of Experimental Biology. Dalam jurnal ilmiah itu disebut, saat buah menumbuh, bibit dalam keadaan basah. Namun ketika bibit mengering, muncul untaian bibit yang kemudian akan bergerak memutar spiral seperti bor.

Berikut ini videonya :


Sumber :
teknologi.vivanews.com

Peneliti Temukan Efek Negatif Burung Parkit

Posted: 03 Jun 2011 12:10 AM PDT

Burung parkit leher cincin yang populasinya semakin bertambah, khususnya di ruang terbuka di Inggris menimbulkan perdebatan. Sebagian berpendapat bahwa burung itu sangat eksotis dan menghadirkan warna baru. Namun bagi sebagian lain, burung itu sangat berisik.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/06/01/112365_parkit--burung-yang-kehadirannya-mengganggu-burung-lain_300_225.jpg

Saat ini, diperkirakan ada sekitar 31 ribu burung parkit liar yang tersebar di taman-taman di Inggris dan kawasan tenggara negeri itu. Dan dari 'sensus' parkit terakhir, diketahui bahwa jumlah populasi mereka meningkat rata-rata sebesar 23 persen per tahun.

Kini dari penelitian diketahui bahwa burung parkit itu memang mengintimidasi burung-burung lain yang lebih dulu hadir di taman. Sekelompok peneliti dari Imperial College London mendapatkan bukti bahwa parkit mencegah burung penyanyi lain untuk makan.

"Mengurangi populasi parkit kemungkinan akan membawa manfaat bagi para burung penyanyi," kata Hannah Peck, salah satu peneliti seperti dikutip dari BBC. "Namun, dalam jangka panjang ada kemungkinan pula bahwa burung lain akan dapat beradaptasi terhadap parkit," ucapnya.

Pada penelitian, Peck dan timnya mengamati perilaku makan para burung liar di 47 taman yang ada di sekitar Inggris. Mereka menempatkan parkit yang dikandangkan dan menempatkan wadah makanan di sebelahnya lalu merekam aktivitas makan burung-burung yang singgah.

Peneliti membandingkannya dengan saat parkit dikeluarkan dan membiarkan kandang itu kosong di sebelah wadah makanan.

"Dari pemantauan, terlihat burung-burung yang umumnya singgah untuk makan di sana menjadi enggan saat ada parkit di dekat wadah makanan kandang," kata Peck.

Namun demikian, Peck menyebutkan, burung-burung yang terganggu merupakan burung berukuran kecil. "Sayangnya kami belum mendapatkan sampel dalam jumlah cukup besar untuk mengetahui spesies burung apa saja yang terganggu untuk dapat menyimpulkan data ini," ucapnya.

Namun demikian, Peck menyebutkan, penelitian ini merupakan bukti-bukti awal bahwa kehadiran parkit menimbulkan dampak negatif bagi burung-burung setempat. Temuan ini sendiri akan dipresentasikan dalam ajang British Ecological Society Meeting on Invasive Species, Juni ini.

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar