Minggu, 17 Juli 2011

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


The Jackal, Otopet Medan Perang yang Futuristik

Posted: 17 Jul 2011 04:46 AM PDT

Mendengar kata otopet, pikiran kita pasti langsung melayang kepada mainan yang sering dipakai oleh anak-anak. Alat yang digerakan oleh kayuhan kaki ini, pernah booming beberapa tahun ke belakang.

Tapi tahukah kalian, kalau otopet juga bisa digunakan di medan perang. Ya, dialah The Jackal. Otopet yang satu ini posturnya sangat gahar, gagah dan bisa dibilang "berotot".

http://images.gizmag.com/inline/dtvshredder-8.JPG

Jackal bergerak dengan menggunakan roda berantai bak pansernya tentara. Dilengkapi dengan senapan mesin dan pelontar granat.

Di dalam tubuh jackal, disusupi mesin berkapasitas 250cc yang terpasang di bawah papan pijak besi. Sumber energinya berasal dari kombinasi bensin dan baterai. Jackal menggunakan mesin hibrida sehingga tidak mengeluarkan suara bising, cocok untuk menyusup ke wilayah pertahanan musuh.

http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/07/the-jackal-1.jpg

Jadi untuk menggerakan Si Jackal ini, kita tidak usah susah-susah mengayuhnya, tinggal di gas saja. Dan kecepatannya pun tidak terlalu mengecewakan, dengan bobot 113 kg, Jackal mampu melesat hingga 50 km/jam.

Dengan bentuk yang benar-benar mirip kendaraan tempur ini, Jackal mampu beroperasi di medan sesulit apapun. Desainnya memang diperuntukan untuk menyusuri perbukitan berbatu sampai gurun pasir paling ganas.

Selain untuk mengejar dan mengintai musuh, otopet militer ini pun bisa digunakan untuk mengangkut barang serta menarik rekan yang terluka parah. Bobot maksimal yang bisa ditariknya adalah 226 kg.

http://gugling.com/wp-content/uploads/2011/07/the-jackal-2.jpg

Sejak peluncurannya dua bulan lalu oleh perusahaan BPG Werks (perusahaan pengembang otopet dari Kanada), peminat Jackal dari seluruh dunia sudah mengantri.

Kalau Anda menginginkannya, siapkan saja dana sekitar US$ 2500 atau Rp 21,3 juta. Sepertinya harga segitu tidak terlalu mahal, mengingat Jackal ini juga dilengkapi oleh pengendali jarak jauh, jadi bisa digerakan layaknya mobil remote control.

Sumber :
gugling.com

Menakjubkan, Lukisan dari Obat Nyamuk Bakar dan Bara Rokok

Posted: 16 Jul 2011 07:19 PM PDT

Untung Yuli Prasetiawan namanya, dia adalah seorang pelukis kreatif asal Magelang, Jawa Tengah. Mungkin anda sebagian sudah mengenal namanya. Karna hasil karyanya yang unik, menggunakan Obat Nyamuk Bakar serta Bara Rokok, ia biasa dipanggil Wawan Geni.


Juru sungging muda yang satu ini memang aneh sekaligus menakjubkan. Ide kreatif yang ia geluti sejak tahun 2003 berasal dari keisengannya membakar kertas dan muncul menjadi tehnik lukis dengan cara dibakar.

Piranti dan sarana dalam melukis tidak seperti pelukis pada umumnya yaitu cukup dengan menggunakan bara api. Media lukisannya pun dari kertas malaga, jenis kertas yang agak tebal yang biasanya digunakan untuk pembungkus roti.

Sedangkan bara api bisa dari rokok, obat nyamuk bakar, dupa, lidi dan pernah menggunakan upet. Tetapi hanya bara rokok dan obat nyamuk bakar saja yang dinilai paling efektif untuk melukis, karena nyala bara apinya stabil.

Untuk menyelesaikan sebuah lukisan Wawan membutuhkan waktu lama, rata-rata tiga bulan untuk setiap karyanya. Paling cepat sebulan, itu kalau ukuran kertas lukisannya kecil. Tapi kalau ukurannya besar bisa selesai sampai setengah tahun.

Sebuah lukisan bisa menghabiskan rokok 17 bungkus dan 19 bungkus obat nyamuk bakar. Dan dalam meniup bara api rokok dan obat nyamuk, sebuah lukisan bisa membutuhkan ribuan kali tiupan.

Cara meniup dan menyundutkan bara api di kertas ini juga memerlukan teknik khusus supaya asap obat nyamuk atau asap rokok tidak banyak yang terhirup pernapasan.

Dia hanya memperhatikan arah datangnya angin, kalau angin datang dari arah kanan dia meniup dari arah kanan, demikian sebaliknya. Lukisan yang sudah selesai, kertas lukisan disemprot cat warna bening (clear), agar kertas lebih awet fan tidak berjamur.

Keunikan cara melukis dengan teknik bakar ini telah diakui oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). "Mungkin melukis dengan teknik bakar ini yang pertama di dunia," kata pimpinan Muri, Jaya Suprana.

Dan tak tanggung-tanggung lukisan hasil karyanya pun sudah terjual ke mancanegara seperti Singapura. Banyak juga wisatawan asing yang datang ke Indonesia untuk melihat lukisannya. Salah satu Wisatawan dari Jepang mengatakan bahwa ia belum pernah menemui teknik melukis seperti ini.












Berikut ini videonya :


Sumber :
Seputar Indonesia
/ kaskus.us

Tidak ada komentar:

Posting Komentar