Jumat, 15 Juli 2011

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Hebat, Ilmuwan Menemukan Solusi Ampuh Bagi Gigi Ompong

Posted: 15 Jul 2011 04:42 AM PDT

Ilmuwan berhasil menumbuhkan gigi utuh dari sel induk. Gigi buatan ini serupa gigi asli. Menariknya, gigi ini juga sensitif pada rasa sakit serta mampu mengunyah makanan.

Terobosan baru ini diuji pada tikus. Ilmuwan mengatakan, solusi ini nantinya bisa diterapkan pada manusia yang giginya tanggal. Para ilmuwan memanfaatkan kekuatan sel induk guna menumbuhkan gigi baru.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoiNxQn18fhpzyMajt3GwWh06t2qZCkbpeCGbhcDiNI9LKFFn3WF9TNHfZFktAnEodoMVs95LQEHfjhNcuico0KXlgtlVP_z2jLtJWxxPTv-GxE97XKGbVeHDowzdxpDnWAt-O9BNXKR1u/s400/ompong.jpg

Hal ini dilakukan melalui pencampuran dua sel induk dan menumbuhkannya di lab dalam campuran zat kimia dan vitamin untuk memulai transformasi. Setelah lima hari, 'tunas gigi' muncul dan diletakkan dalam kotak plastik yang ada dalam tubuh tikus.

Dalam 60 hari, gigi tumbuh menjadi gigi sempurna. Meski terdengar aneh, meletakkan tunas gigi ke dalam tubuh berfungsi memastikan tunas gigi memiliki akses pada cairan dan sinyal kimia yang dibutuhkan untuk berkembang lebih lanjut.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1694522.jpg

Saat gigi tumbuh sempurna, gigi dikeluarkan dan ditanam ke rahang. Dalam enam pekan seperti dilaporkan jurnal PLoS ONE, gigi pun bersatu dengan rahang. Gigi buatan ini memiliki semua komponen gigi asli, termasuk enamel, mahkota dan akar, dan serat penghubung untuk memperbaiki tulang.

"Gigi buatan ini berfungsi sempurna. Tak ada masalah menggigit dan memakan makanan setelah penanaman," papar asisten profesor Masamitsu Oshima di Research Institute for Science and Technology Tokyo University of Science.

Karena riset masih dalam tahap awal, peneliti mengaku setidaknya butuh satu dekade sebelum orang benar-benar bisa 'menumbuhkan gigi mereka sendiri', seperti yang dilansir Dailymail.

Sumber :
inilah.com

Kaus Kaki Kotor Bantu Lawan Malaria

Posted: 15 Jul 2011 01:37 AM PDT

Peneliti Amerika Serikat (AS) dan Kanada menginformasikan sebuah pengetahuan yang sangat unik. Ternyata bau pada kaus kaki kotor dapat digunakan untuk memikat nyamuk ke dalam perangkat yang mematikan sebelum mereka menyebarkan malaria.

http://us.123rf.com/400wm/400/400/freestar/freestar1101/freestar110100044/8583347-a-woman-is-holding-a-smelly-sock.jpg

"Nyamuk lebih tertarik pada bau kaki kotor dari manusia yang sedang tidur ditempat yang sama," ungkap Dr Fredros Okumu, dari Ifakara Health Institute di Tanzania.

"Kami memiliki dua rumah percobaan, pada rumah pertama di dalamnya terdapat manusia yang sedang tidur dan pada rumah kedua juga terdapat manusia yang tidur, namun dicampuri dengan sintesis dari bau pada kaus kaki."

"Kami menyadari bahwa kami mendapatkan nyamuk empat kali lebih banyak masuk ke dalam rumah yang telah dicampuri sintesis tersebut. Kemudian, ketika disemprot dengan insektisida semua nyamuk mati," jelas Okumu.

"Ketika nyamuk melintasi kompleks, mereka merasakan sesuatu yang mereka pikir itu adalah manusia. Mereka berusaha menggigit orang atau perangkat yang ada disekitarnya, bukannya darah yang mereka dapatkan justru mereka malah terbunuh," terang Okumu, seperti yang dilansir Straits Times.

http://www.dosomething.org/files/pictures/malaria_3.jpg

Atas penemuannya ini Dr Fredros Okumu mendapatkan hadiah sebesar USD 775 ribu dari Bill dan Melinda Gates Foundation dan LSM Kanada dan mencoba penemuannya untuk diterapkan pada sejumlah desa di Tanzania untuk mengukur efeknya pada kesehatan masyarakat.

Perangkat tersebut akan ditempatkan di luar rumah dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia dengan menggunakan jaring penolak nyamuk. Harapannya agar angka penderita malaria bisa berkurang dan tidak ada korban jiwa akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini.

Sumber :
okezone.com

Hanya di China, Dijual Katak-Katak Hidup Dengan Warna-Warni Buatan

Posted: 15 Jul 2011 12:16 AM PDT

Sama seperti ikan emas bertato dan kura-kura hidup dimasukkan plastik dan digunakan sebagai gantungan kunci, katak artifisial yang dicelup pewarna telah dijual di China selama beberapa tahun belakangan, meskipun banyak keluhan dari aktivis hewan dan protes dari para ahli kesejahteraan hewan.


Tampaknya warna-warni katak biasa tidak cukup menarik untuk beberapa orang, sehingga mereka memutuskan untuk menambahkan dan merubah warna yang sudah di desain Sang Pencipta alam, melalui teknologi modern.

Menggunakan berbagai perangkat dan teknik, termasuk laser dan membombardir amfibi ini dengan sejumlah besar bahan kimia industri yang diserap oleh kulit katak-katak tersebut.

Mereka menciptakan apa yang dikenal sebagai katak berwarna. Warna-warna yang cerah dan tampaknya bertahan sampai 4-5 tahun.


Permintaan sangat tinggi untuk hiasan akuarium dan kolam di seluruh negeri. Beberapa bahkan membelinya sebagai hewan peliharaan buat anak-anak mereka, dan vendor mengatakan, "Katak - katak ini punya warna-warna cerah karena mereka begitu ceria".


Padahal beberapa dari mereka memahami bahwa dosis tinggi bahan kimia bisa mematikan, sehingga vendor pun melampirkan tulisan pada bungkus katak-katak ini, "Tidak untuk konsumsi manusia" .

Para ahli mengatakan ribuan katak tropis bisa mati sebagai akibat dari tren pewarnaan katak-katak hidup ini.

Sumber :
slowbos.com

Narsis, Foto Tersenyum Seekor Monyet Hitam Sulawesi yang Mendunia

Posted: 14 Jul 2011 09:23 PM PDT

Monyet hitam Sulawesi dikenal cerdas dan tangkas. Kali ini, fotografer ternama, David Slater, membuktikannya sendiri. Seekor monyet betina di taman nasional di Sulawesi Utara mengambil kameranya. Si monyet lalu membuat beberapa foto, termasuk foto dirinya lagi tersenyum.


Foto monyet tersenyum lebar itu pun mendunia. Beberapa situs media memuat foto ini. Di antaranya, The Sun, Daily Mail, Metro, The Telegraph dan The West Australian.


Menurut Slater, monyet itu tersenyum karena untuk pertama kalinya melihat refleksi diri. Si monyet lalu membuat ratusan foto. Sebagian besar tak fokus.

"Mungkin pertama kali mereka masih bingung, tapi bila aku biarkan lebih lama, barangkali dia bisa bikin satu album foto keluarga," katanya.

Slater datang ke Sulawesi Utara untuk memotret monyet hitam. Monyet hitam ini adalah hewan langka yang dilindungi. Monyet hitam terkenal sangat pintar. "Seperti simpanse, tapi mereka lebih ingin tahu," katanya.

Selain pintar, menurut Slater, monyet hitam sangat ramah. Selama tiga hari di taman nasional, Slater selalu dikelilingi monyet-monyet ini. Mereka tak agresif dan tak merasa terancam dengan kehadiran manusia di dekatnya.


Monyet hitam Sulawesi adalah satwa langka dari Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya.

Ciri khasnya adalah rambut berwarna hitam di sekujur tubuh, kecuali punggung, dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol. Panjang tubuh hingga 44,5-60 centimeter, ekor 20 centimeter, dan berat 15 kilogram.

Satwa ini dilindungi berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1999. Hewan ini bisa ditemukan di Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan Tangale.

Sumber :
tempointeraktif.com

P-Tree, Solusi Toilet Mini di Tempat Terbuka

Posted: 14 Jul 2011 08:25 PM PDT

Kebiasaan buruk pria ketika sudah tidak tahan ingin buang air kecil atau "kebelet pipis" dan tidak menemukan toilet adalah suka mencari tempat yang sepi, entah itu di balik dinding, pohon, atau dimana pun untuk buang air kecil.

Aandeboom, perusahaan desain asal Belanda menciptakan ide bagus dengan membuat P-Tree, yakni tempat khusus untuk buang air kecil yang dapat mencegah orang buang air kecil sembarangan pada pohon.


P-Tree terbuat dari rotasi-cetakan plastik dan dapat terhubung ke sistem pembuangan limbah utama atau tangki dengan pompa.




P-Tree juga sukses besar dalam perannya di Festival Roskilde di Denmark 2011, dengan lebih dari 100.000 pengunjung dan banyak dari mereka menggunakan P-Tree lebih dari sekali.

Untuk Festival Roskilde Aandeboom memproduksi 50 P-Tree dalam warna oranye khas Roskilde. P-Tree ditempatkan di 2 tempat yang berbeda di dekat panggung utama.

Dengan menggunakan P-Tree, masalah festival terkait dengan buang air kecil sembarangan secara signifikan berkurang.

Sumber :
ceritadisini.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar