Senin, 30 Mei 2011

Apa Kabar Dunia

Apa Kabar Dunia


Aimec, Robot Pengganti Anak di Rumah

Posted: 30 May 2011 01:30 AM PDT

Tidak mempunyai anak maupun hewan peliharaan tak lantas membuat sepasang suami istri asal Inggris ini kecewa. Dengan latar belakang sebagai pembuat mainan, Tonny Ellies dan istrinya, Judie kemudian menciptakan sebuah robot rumah yang berperan menjadi 'anak' mereka.

http://img.thesun.co.uk/multimedia/archive/01105/robotmain_1105252a.jpg

"Temui keluarga abad 21," kata pria berusia 54 tahun itu sambil menepuk bahu robot Aimec. Ya, Aimec adalah robot anak dengan tinggi sekitar 120 cm.

Aimec atau Artficially Intelligent Mechanical Electronic Companion 3 ini memang diciptakan dengan sikap seperti manusia. Bahkan ia cukup pintar untuk membuat lelucon, mendengkur ketika saat tidur dan menggeliat ketika bangun.

Tak hanya itu, robot ini terhubung dengan internet melalui konektivitas nirkabel yang memungkinkannya mencari hal yang tidak ia mengerti.

Ia juga terhubung dengan peralatan rumah tangga sehingga bisa menyalakan televisi, lampu dan segala barang elektronik lainnya.

Selain bisa mendeteksi suara, Aimec dengan satu matanya mampu berjalan di atas roda sesuai peta rumah ataupun mengikuti seseorang.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU0MOCXdscRgn2LZN1TX3A2m154PjPHotGC7gYhnxdOXp4vlSB4ZR75dWOr5_QGvogWvvVH2odL_OVfDR-GDDoAyHqVAoS7gkRihmCKYIA6cH0ihoS_xO9bsNNyAQilIq7IlZCM6Hktus/s1600/aimecDC-285.jpg

Ellis yang telah lama menciptakan mainan mekanik dan digital yang telah dinikmati jutaan anak di seluruh dunia ini berharap prototipe Aimec bisa menjadi robot komersial pertama yang terjangkau dan bermanfaat di rumah.

"Sepuluh tahun lagi setiap rumah akan memiliki robot. Mereka akan membantu memotong rumput, memasak, membersihkan rumah dan pekerjaan lainnya," tutup Ellies sambil mengatakan robotnya akan tersedia di toko-toko dengan harga sekitar USD 256 atau sekitar Rp 2 jutaan.

Sumber :
sourceflame.blogspot.com

Kenapa Orang Tifus Tidak Boleh Banyak Bergerak?

Posted: 29 May 2011 11:44 PM PDT

Banyak orang menganggap penyakit tifus adalah penyakit yang biasa. Penderitanya bahkan tidak mau mengikuti saran dokter agar istirahat total. Kenapa orang tifus tidak boleh banyak bergerak?

Tifus merupakan penyakit peradangan pada usus yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhi yang tertular lewat makanan dan minuman yang airnya terinfeksi bakteri. Kuman ini masuk melalui mulut dan menyebar ke lambung lalu ke usus halus. Bakteri ini memperbanyak diri di dalam usus.

http://healthmediconline.com/wp-content/uploads/2011/05/typhus.jpg

Pada minggu pertama, kuman dari tifus hanya bisa dilihat dari feses. Lalu pada minggu kedua baru bisa diketahui lewat darah karena infeksi yang ada di usus sudah masuk ke dalam pembuluh darah. Dan pada minggu ketiga diagnosis bisa terlihat positif di urin.

"Biasanya pada minggu pertama tidak ditemukan hasil positif pada darah, itu yang sering orang sebut dengan gejala tifus. Padahal sebenarnya ia sudah terkena tifus tapi karena kumannya belum masuk ke pembuluh darah maka hasil tes darahnya negatif," ujar dr Dante Saksono H SpPD, PhD.

Menurut dr Dante, banyak orang mengartikan sakit tifus awalnya sebagai gejala tifus padahal itu tidak tepat. Orang yang baru gejala tifus sebenarnya sudah terkena penyakit tifus hanya stadiumnya saja yang berbeda. Menurutnya yang benar adalah bukan penyakit gejala tifus tapi tetap penyakit tifus hanya stadiumnya saja yang berbeda.

http://3.bp.blogspot.com/_doS27M9IDJs/Sf3H27vgR8I/AAAAAAAAAMo/RJ-3Fzkf90E/s400/salmonella.jpg

Umumnya dalam mendiagnosis penyakit tifus dilakukan pemeriksaan tes darah untuk melihat apakah ada antibodi yang dihasilkan oleh tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan penyakit tifus. Jika kuman tersebut sudah masuk ke dalam pembuluh darah, maka hasil tes darahnya akan positif.

Selain itu yang menjadi ciri paling khas dari tifus adalah melihat jumlah leukositnya (sel darah putih). Umumnya jika suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri akan menyebabkan jumlah leukositnya meningkat, tapi tidak begitu pada penyakit tifus.

"Jika infeksinya diakibatkan oleh bakteri Salmonella, maka jumlah leukositnya akan menurun. Sedangkan untuk jumlah trombosit tidak bisa dijadikan patokan," ungkap dokter yang berpraktek di RSCM dan mengajar di FKUI ini.


Gejala yang biasa muncul dari penyakit tifus adalah badan panas atau demam selama beberapa hari terutama siang dan malam, rasa sakit di perut bagian kiri, lidah bagian tengah berwarna putih tapi pinggirnya merah serta terjadi perubahan pola buang air besar (BAB).

dr Dante menuturkan jika seseorang sudah didiganosis positif terkena tifus, maka penanganannya adalah dengan mengonsumsi antibiotik yang tepat serta banyak istirahat di tempat tidur dan mengonsumsi air putih.


Kenapa perlu istirahat yang cukup di tempat tidur?

Penyembuhan penyakit tifus ini adalah untuk menghilangkan bakteri yang masuk di tubuh. Karena itu penderita harus istirahat total dan tidak banyak bergerak agar panas badan cepat turun.

Jika banyak bergerak bisa membuat suhu badan naik dan kuman akan terus berkembang biak masuk ke dalam darah. Banyak bergerak juga tidak baik karena orang dengan tifus sedang mengalami masalah ususnya yang sedang ringkih yang bisa makin sakit jika banyak gerak.

"Orang dengan sakit tifus boleh makan seperti biasa dan tidak harus makan yang lembek-lembek. Yang terpenting jangan terlalu banyak mengonsumsi sayuran berserat," ujar dr Dante.

dr Dante menjelaskan hal ini karena sayuran berserat sulit dicerna oleh usus, sedangkan pada saat orang terkena tifus maka ususnya sedang luka akibat infeksi sehingga pasien harus mengurangi makanan yang sulit dicerna.

Sumber :
health.detik.com

Proses Terbentuknya Bulan 4 Miliar Tahun yang Lalu

Posted: 29 May 2011 10:08 PM PDT

Teori 'Giant Impact' merupakan hipotesa bagaimana proses terbentuknya bulan. Ilmuwan berteori, Bulan terbentuk akibat bergabungnya serpihan-serpihan pecahan Bumi yang ketika itu masih muda bertabrakan dengan benda langit berukuran sebesar planet Mars.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/27/112005_giant-impact--teori-bagaimana-terbentuknya-bulan_300_225.jpg


Salah satu bukti yang mendukung hipotesa ini adalah contoh-contoh bebatuan yang diambil para astronot saat mengunjungi Bulan. Dari bebatuan itu, terindikasi bahwa permukaan Bulan sebelumnya berbentuk cair dan kemungkinan ia memiliki inti kecil dari besi dengan kepadatan yang lebih rendah dibanding Bumi.

Adapun benda langit yang menghantam Bumi disebut sebagai Theia, diambil dari nama dewi bangsa Yunani, yang merupakan ibu dari Selene, dewi Bulan.

Menurut teori Giant Impact, Theia terbentuk bersama dengan planet-planet lainnay di tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Ia mengitari Matahari dalam orbit yang kurang lebih sama dengan Bumi sekitar 60 derajat di depan atau di belakang Bumi.

Stabilitasnya dalam mengitari Bumi kemudian terganggu karena Theia kemudian tumbuh melampaui batas maksimal 10 persen massa planet Bumi. Akibatnya, gaya gravitasi membuat Theia meninggalkan posisi orbitnya dan mendekati Bumi lalu saling bertabrakan.

Menurut para astronom, tabrakan antara Bumi dan Theia terjadi sekitar 4,53 miliar tahun lalu, atau sekitar 30 sampai 50 juta tahun setelah terbentuknya sistem tata surya. Akan tetapi, dari bukti-bukti terakhir, terindikasi bahwa tabrakan itu terjadi lebih lambat, yakni 4,48 miliar tahun lalu.

Berikut ini video ilustrasinya :


Sumber :
teknologi.vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar